Gunung Everest

Gunung Everest (bahasa Inggris: Mount Everest) adalah gunung tertinggi kedua di dunia setelah Mauna Kea (jika diukur dari permukaan laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet; puncaknya berada di Tibet. Di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha (सगरमाथा, bahasa Sanskerta untuk “Kepala Langit”) dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma (“Bunda Semesta”), dilafalkan dalam bahasa Tionghoa 珠穆朗瑪峰 (pinyin: Zhūmùlǎngmǎ Fēng).

Gunung ini menerima sapaan bahasa Inggrisnya dari sapaan Sir George Everest. sebutan ini diserahkan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-genperiodel Inia berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest ialah salah satu dari 7 puncak di negeri.

sebutan Tibet buat Everest ialah Qomolangma (ཇོ་མོ་གླང་མ, lit. “ibunda murni”). sebutan ini kesatu kali direkam dengan transkripsi Tionghoa pterdapat kar Kangxi 1721 pterdapat era negerian Kaisar Kangxi dari keluarga Qing, serta seterusnya timbul selaku “Tchoumour Lancentimetera” pterdapat denah tahun 1733 yang dimunculkan di Paris oleh pakar geografi Prancis D’Anville berlandaskan denah saat sebelumnya.[3] pelafalan gunung ini jua terkenal diromanisasi selaku Chomolungma serta (dalam Wylie) selaku Jo-mo-glang-ma.[8] transkripsi Tionghoa legal ialah 珠穆朗玛峰 (t 珠穆朗瑪峰), yang dalam pinyin ialah Zhūmùlǎngmǎ Fēng. tengah sapaan Cina yang lain terhitung Shèngmǔ Fēng (t 聖母峰, s 圣母峰, lit. “Holy Mother Peak”), sapaan-sapaan ini separuh besar dihapus semenjak Mei 1952 oleh departemen Dalam Negeri Cina menghasilkan ketetapan buat mengadopsi 珠穆朗玛峰 selaku satu-satunya sapaan[9] (romanisasi: Gunung Qomolangma[10]). sebutan-sapaan lokal yang terdokumentasi terhitung “Deodungha” (“Gunung murni”), tapi tidak jelas apakah itu lazim .[11]

Pterdapat tahun 1849, peninjauan Inggris hendak menjaga sapaan lokal jikalau mengharuskan (mis., Kangchenjunga serta Dhaulagiri), serta Andrew Waugh, Surveyor Jenderal Inia Inggris berargumentasi apabila ia tidak mampu mendapatkan sapaan lokal yang lazim digunhendak, gara-gara pencarbeliaunnya buat sapaan lokal tersumbat oleh Nepal serta Tibet yang tidak memasukkan orang asing. Waugh berargumen apabila gara-gara ada banyak sapaan lokal, hendak kompleks buat menapis satu sapaan di sehubungan sapaan yang lain; dbeliau menyudahi apabila Puncak XV mesti disapa bagi surveyor Inggris Sir George Everest, penawalnya selaku Surveyor General Inia.[12][13][14] Everest sendiri menentang sapaan yang dianjurkan oleh Waugh serta menyatakan pada badan Geografi Kerajaan pada tahun 1857 apabila “Everest” tidak mampu ditulis dalam bahasa bahasa Hindi ataupun diucapkan oleh “populasi asli Inia” . Nama yang diusulkan Waugh juara kendatipun ada sebagian yang merasa keberatan, serta pada tahun 1865, badan Geografi Kerajaan selaku legal mengadopsi sapaan Everest selaku sapaan gunung paling tinggi di negeri.[12][15] sebaliknya penyebutan modern Everest (/ˈɛvərɪst/)[16] berlainan dari penyebutan sapaan balik Sir George (/ˈiːvrɪst/ eev-rist).[17] informasi dengan maklumat yang tidak diiringi referensi[dibutuhkan konfirmasi akar] Pada akhir era ke-19, banyak kartografer Eropa salah membenarkan apabila nama asli gunung itu ialah Gaurishankar yang ialah gunung di antara Kathmandu serta Everest.[18]

Pada mula 1960-an, negeri Nepal mencipthendak nama Sagarmāthā (transkripsi IAST) ataupun Sagar -Matha dalam Nepal[19] (सगर-माथा, [sʌɡʌrmatʰa], lit. “goddess of the sky”[20]),[21] yang berarti “Kepala di Langit Biru Besar”, yang berawal dari सगर (sagar), yang berarti “langit”, serta माथा (māthā), yang berarti “kepala”.

pengamatan era ke-19

Pada tahun 1802, Inggris mengawali pengamatan Trigonometri Besar di Inia buat menentukan posisi, kebesaran, serta nama gunung paling tinggi di negeri. diawali dari Inia selatan, kru peninjauan bergelut ke utara memanfaatkan teodolit raksasa dengan masing-masing beratnya 500 kilogram (1.100 pon) serta memerlukan 12 orang buat membawanya, tentang ini digeluti buat mengukur kebesaran setepat boleh jadi. Mereka menyentuh kaki gunung Himalaya pada tahun 1830-an, tapi Nepal tidak mengiyakan Inggris buat merambah negeri itu gara-gara purbasangka sehubungan keinginan mereka, serta sebagian desakan surveyor buat merambah Nepal ditolak.[12]

Inggris tertekan meneruskan pemantauan mereka dari Terai, semacam daerah di selatan Nepal yang sepadan dengan pegunungan Himalaya. hal di Terai pas kompleks gara-gara hujan kencang serta tampak gertakan malarbeliau. 3 aparat peninjauan berpulang gara-gara malaria sedangkan 2 yang lain mesti pensiun gara-gara kesehatan yang tidak baik.

kendatipun seperti itu, pada tahun 1847 Inggris meneruskan peninjauan mereka serta mengawali pemantauan matang sehubungan puncak Himalaya dari stasiun pemantauan sampai jarak 240 kilometer (150 mi). Cuaca halangi profesi mereka sampai 3 bulan terakhir. Pada November 1847, Andrew Waugh, Surveyor General Inggris di Inia, menjalankan sebagian pemantauan dari stasiun Sawajpore di akhir kruur pegunungan Himalaya. Kangchenjunga awal didapati selaku puncak paling tinggi di negeri, serta dengan penuh hasrat, ia mencatat puncak di baliknya, dekat 230 kilometer (140 mi) jauhnya. John Armstrong, salah satu anak buah Waugh, jua memandang puncak itu dari posisi yang lebih jauh ke barat serta menyebutnya puncak “b”. Waugh seterusnya mencatat apabila pemantauan menampakkan apabila puncak “b” lebih besar dari Kangchenjunga, tapi menasihati jarak pemantauan yang amat jauh, dibutuhkan pemantauan yang lebih dekat buat mampu digeluti konfirmasi. Tahun selanjutnya, Waugh mengirim aparat peninjauan lagi ke Terai buat meninjau lebih dekat puncak “b”, tapi awan mematahkan usacukup.

Pada tahun 1849, Waugh mengirim James Nicolson ke wilayah itu serta menjalankan 2 pemantauan dari Jirol yang berjarak 190 kilometer (120 mi) jauhnya. Nicolson seterusnya mengambil teodolit terbanyak serta mengarah ke kruur, serta ia memperoleh lebih dari 30 pemantauan dari 5 posisi berlainan, dengan yang terdekat berjarak 174 kilometer (108 mi) dari puncak.

Nicolson mundur ke Patna di Gangga buat menjalankan kalkulasi yang dibutuhkan berlandaskan pemantauannya. keterangan mentahnya berikankan besar rata-rata puncak “b” dikisaran 9.200 m (30.200 ft), tapi ini tidak meramalkan refraksi yang mendistorsi kebesaran. akan tetapi, nilai itu dengan jelas menampakkan apabila puncak “b” lebih besar dari Kangchenjunga. setelah itu dalam pemantauannya, Nicolson terserang malaria serta tertekan kembali tanpa menuntaskan kalkulasinya. Michael Hennessy, salah satu asisten Waugh, mulai menentukan puncak berlandaskan nilai romawi dengan Kangchenjunga bernama Puncak IX, serta puncak “b” saat ini diketahui selaku Puncak XV.

Pada tahun 1852, Radhanath Sikdar seseorang pakar matematika serta surveyor Inia dari Bengal dit4kan di kantor pusat peninjauan di Dehradun, ia ialah orang kesatu yang mengenali Everest selaku puncak paling tinggi di negeri, memanfaatkan kalkulasi trigonometri berlandaskan pengdimensi Nicolson.[24] pemberitahuan legal apabila Puncak XV ialah yang paling tinggi ditunda sepanjang sebagian tahun gara-gara kalkulasinya berulang kali diverifikasi. Waugh mulai melakukan data Nicolson pada tahun 1854, serta bersepadan dengan stafnya menghabiskan nyaris 2 tahun melakukan nilai itu, mereka jua mesti berhubungan dengan permasalahan penyimpangan , apitan barometrik, serta temperatur pada jarak pengamatan yang amat jauh. kesimpulannya, pada bulan Maret 1856 ia mencanangkan penemuannya dalam semacam tulisan pada wakilnya di Kalkuta, apabila Kangchenjunga diklaim ada kebesaran 8.582 m (28.156 ft), sebaliknya Puncak XV ada besar 8.840 m (29.002 ft). Waugh mengikhtisarkan apabila Puncak XV “tampaknya besar yang paling tinggi di negeri”. Puncak XV (diukur dalam kaki) dihitung pas sebesar 29.000 ft (8.839,2 m), tapi selaku orang banyak diklaim sebesar 29.002 ft (8.839,8 m) buat menjauhi tanggapan apabila kebesaran pas 29.000 kaki (8.839,2 m) tidak lebih dari ditaksir bulat.[25]

pengamatan era ke-20

Diterbitkan oleh pengamatan Nepal, ini ialah denah 50 dari 57 denah dengan rasio 1:50.000 “yang dilampirkan pada teks pokok pada pengamatan Inspeksi kumpulan awal, 1979–80, tepian Nepal-Cina.” Di untukan tengah sehubungan, semacam garis limit, yang diidentifikasi selaku pemisah antara “tiongkok” serta “Nepal”, menempuh kontur puncak. tapal batas di mari serta buat separuh besar tepian Cina–Nepal meneladan limit DAS pokok Himalaya.

muka Kangshung (muka kruur) ditatap dari orbit

Pada tahun 1856, Andrew Waugh mencanangkan apabila Everest (seterusnya diketahui selaku Puncak XV) ada kebesaran 8.840 m (29.002 ft), nilai ini diterima sehabis sebagian tahun perhitungan berlandaskan pengamatan yang digeluti oleh pengamatan Trigonometri Terpusat.[26] Pada tahun 1955, kebesaran 8.848 m (29.029 ft) kesatu kali didetetapkan oleh surveyor Inia, serta dibikin lebih dekat ke gunung yang jua memanfaatkan teodolit.[butuh rujukan] Pada tahun 1975, seterusnya ditegaskan lagi oleh pengukuran dari Cina dinilai 884.813 m (2.902.929,79 ft). Dalam ke2 masalah, yang dikuru ialah cadar salju bukan puncak batunya, dengan seperti itu, kebesaran 8.848 m (29.029 ft) yang diserahkan selaku legal iakui oleh Nepal serta Cina.[27] setelah itu, Nepal memikirkan peninjauan anyar pada tahun 2019 buat memutuskan apakah guncangan alam Nepal April 2015 pengaruhi ketinggian gunung.[28]

pengamatan era ke-21

Pada bertepatan pada 9 Oktober 2005, sehabis sebagian bulan pengukuran serta perhitungan, perguruan tinggi Ilmu pemahaman Cina serta jawatan pengamatan serta Pemetaan negeri mencanangkan ketinggian Everest pada nilai 884.443 m (2.901.715,88 ft) dengan kejituan ±021 m (826,8 in), mereka mengklaim ini ialah pengukuran yang setidaknya akurat serta pas sampai kala ini.[29] Ketinggian ini didasarkan pada titik paling tinggi batu serta bukan dari salju ataupun es yang menutupinya. kru Cina mengukur kekuatan es salju sampai 3,5 m (11 ft)[30] yang serupa dengan elevasi bersih pada ketinggian 8.848 m (29.029 ft). setelah itu banyak argumen timbul antara Cina serta Nepal, apakah ketinggian legal mesti diukur berlandaskan tinggi batu (8.844 m, Cina) ataupun tinggi salju (8.848 m, Nepal). Pada tahun 2010, ke2 terkuak pihak setuju apabila ketinggian Everest ialah 8.848 m, serta Nepal mengiakan klaim Cina apabila ketinggian bebatuan Everest ialah 8.844 m.[31]

Diperkirakan apabila lempeng tektonik di wilayah itu menaikkan ketinggian serta menngeser puncak ke arah kruur laut. 2 akun menganjurkan jenjang transformasi sepanjang 4 milimeter (0,16 in) per tahun selaku lurus serta 3 sampai 6 milimeter (0,12 sampai 0,24 in) per tahun selaku horizontal,[32][33] tapi akun lain menyebut lebih banyak kegiatan menyamping (27 milimeter or 1,1 in),[34][35]

Perbandingan

Puncak Everest ialah titik di mana dasaran alam menyentuh jarak terjauh dari dasaran laut. sebagian gunung lain adakala diklaim selaku “gunung paling tinggi di alam”, ilustrasinya serupa Mauna Kea di Hawaii ialah yang paling tinggi jikalau diukur dari dasarnya yang berada di dasar dasaran laut;[note 1] kala diukur dari dasarnya yang berada di dasar dasaran laut ketinggiannya menyentuh 10.200 m (33.464,6 ft), tapi ketinggiannya cukup menyentuh 4.205 m (13.796 ft) jikalau diukur dari sehubungan dasaran laut.

Dengan ukuran yang sepadan dari dasar ke puncak, Gunung Denali di Alaska, jua diketahui selaku Gunung McKinley, mampu dipandang lebih tinggi dari Everest.[note 2] kendatipun tingginya di sehubungan dasaran laut cukup 6.190 m (20.308 ft), Gunung Denali kaya di sehubungan pelantaran miring dengan ketinggian dari 300 sampai 900 m (980 sampai 2.950 ft), serta menciptakan ketinggian di sehubungan dasar dalam kisaran 5.300 sampai 5.900 m (17.400 sampai 19.400 ft); angka yang selalu diambil ialah 5.600 m (18.400 ft).[36][37] selaku parameter, ketinggian dasar yang lumrah buat Everest berkisar dari 4.200 m (13.800 ft) di arah selatan sampai 5.200 m (17.100 ft) di ranah tinggi Tibet, serta menciptakan ketinggian di sehubungan dasar dalam kisaran 3.650 sampai 4.650 m (11.980 sampai 15.260 ft).[38]

Puncak Gunung Chimborazo di Ekuador ada tinggi 2.168 m (7.113 ft), lokasinya lebih jauh dari pusat alam (63.844 kilometer, 39.670,8 mi) ketimbang Everest (63.823 kilometer, 39.657,8 mi), gara-gara alam kuat di daerah khatulistiwa.[39] kendatipun Chimborazo ada puncak 6.268 m (20.564,3 ft) di sehubungan dasaran laut dibanding 8.848 m (29.028,9 ft) kepunyaan Gunung Everest.

ilmu bumi

Gunung Everest dengan salju yang meluluh, mengekspos susunan-susunan ilmu bumi sehubungan dalam segi3.

Ahli ilmu bumi pernah mengasih bebatuan yang merangkai Gunung Everest selaku 3 komponen yang diucap arsitektur.[40][41] tiap-tiap arsitektur dipisahkan satu sepadan lain oleh potongan ujung sedikit yang diucap detasemen, di mana mereka didorong ke selatan satu sepadan lain. Dari puncak Gunung Everest sampai dasarnya, set batuan ini ialah bentuk Qomolangma, bentuk Kolom Utara serta bentuk Rongbuk.

bentuk Qomolangma jua diketahui selaku bentuk Jolmo Lungama yang menghampar dari puncak ke puncak pelang Kuning dengan ketinggian dekat 8.600 m (28.200 ft) di sehubungan dasaran laut. Ini terdiri dari laminasi paralel serta berderet, batugamping Ordovisium yang silih berderet dengan susunan sekunder dari rekristalisasi dolomit dengan lamina yang berlempung serta Batu lanau. Gansser kesatu kali memberi tahu mendapatkan sempalan mikroskopis krinoid di batu kapur ini.[42][43] setelah itu kajian Petroglif pada percontoh batu kapur dari dekat puncak menyampaikan apabila mereka terdiri dari gendam karbonat serta sisa-sisa trilobit, krinoid, serta ostracoda yang terfragmentasi selaku lirih. ilustrasi lain direkristalisasi dengan amat tidak baik alhasil konstituen aslinya tidak mampu didetetapkan. susunan trombolit putih yang tebal serta kuat pada cuaca dengan tebal 60 m (200 ft) terdiri dari “3 susunan” serta ialah dasar dari limas puncak Everest. susunan ini mulai timbul dekat 70 m (230 ft) di dasar puncak Gunung Everest, serta terdiri dari sedimen yang terjebak, diikat, serta disemen oleh biofilm mikro-organisme, lebih-lebih sianobakteri di perairan laut sederhana. bentuk Qomolangma dipecah oleh sebagian potongan ujung tinggi yang beres di ujung sedikit Detasemen Qomolangma. Detasemen ini memisahkannya dari Pita Kuning yang mendasarinya. 5 m terdasar dari bentuk Qomolangma yang menutupi detasemen ini menjumpai canggaan yang amat tinggi.[40][41][44]

sebelah besar Gunung Everest pada ketinggian antara 7.000 serta 8,600 m (22.965,88 serta 28,22 ft) terdiri dari bentuk Kol Utara, dengan Pita Kuning membuat untukan sehubungan antara 8.200 sampai 8.600 m (26.900 sampai 28.200 ft). Pita Kuning terdiri dari lapisan interkalasi Tengah Kambrium bantalan pualam diopside-epidot yang menjumpai pelapukan sampai berona coklat kekuningan yang khas, serta semisekis muskovit-biotit serta filit. kajian petrografi pualam yang dijumlahkan dari dekat 8.300 m (27.200 ft) mendapatkan apabila itu terdiri dari sebesar 5 persen dari setan ossicles crinoid yang direkristalisasi. 5 m paling atas dari pelang Kuning yang berada bersebelahan dengan Detasemen Qomolangma menjumpai canggaan yang akut. semacam 5–40 cm (2,0–15,7 in) sesar tebal breksi memisahkannya dari bentuk Qomolangma di sehubungannya.[40][41][44]

aset ilmu bumis IUGS

Sehubungan dengan pengakuan ‘batu paling tinggi di planet ini’ selaku fosil, batu kapur laut, “Batu Ordovisium Gunung Everest” dimasukkan oleh kelompok Ilmu ilmu bumi global (IUGS) dalam keramaian 100 “lokasi aset geologis” di semua negeri dalam himpunan yang diterbitkan pada Oktober 2022. politik partai ini mendeskripsikan ‘ harta Geologis IUGS’ selaku ‘t4 kunci dengan bagian geologis serta/ataupun sistem relevansi objektif global, yang selaku rujukan, serta/ataupun dengan partisipasi kasar untuk pertumbuhan ilmu geologi sejauh sejarah.'[45]

Flora serta fauna

Seekor yak di ketinggian dekat 4,790 m (15,72 ft)

memiliki amat sedikit flora ataupun fauna asli di Everest. Lumut berkembang di ketinggian 6.480 m (21.260 ft) di Gunung Everest,[46] serta boleh jadi selaku rumpun tumbuhan dengan ketinggian paling tinggi. tumbuhan alpine cushion yang diucap Arenaria diketahui berkembang di dasar ketinggian 5.500 m (18.000 ft) di daerah itu.[47] bagi riset berlandaskan data satelit dari tahun 1993 sampai 2018, vegetasi merata di area Everest. Para periset pernah mendapatkan tumbuhan di wilayah yang saat sebelumnya didapati gundul.[48]

Euophrys omnisuperstes ataupun laba-laba peloncat gelap kecil, pernah dijumpai pada ketinggian 6.700 m (22.000 ft), serta tampaknya selakukannya binatang non-terkonfirmasi paling tinggi, serta di barak dermaga Everest timbul laba-laba pelompat Euophrys everestensis.[49] Laba-laba itu bersembunyi di sela-celah serta boleh jadi mengonsumsi serangga kaku yang tertiup angin ke sana, besar tampaknya terdapatnya kehidupan mikroskopis di ketinggian yang lebih tinggi.[50]

titit serupa bar-headed goose, terpandang melambung di t4 yang lebih tinggi di gunung, sedangkan yang lain, serupa chough terpandang melambung setinggi Kol Selatan di ketinggian 7.920 m (25.980 ft).[51]

Yak selalu buat mengangkut perabot pendakian Gunung Everest. Mereka mampu mengangkut berat sampai 100 kilogram (220 pon), serta ada bulu yang tebal serta paru-paru yang besar. binatang lain di daerah ini terhitung tahr Himalaya yang adakala disantap oleh macan titik salju.[52] berada gelap himalaya mampu dijumpai sampai ketinggian dekat 4.300 m (14.000 ft) serta panda merah jua ada di daerah itu.[53] Satu penjelajahan mendapatkan rumpun yang mencengangkan di daerah itu terhitung seekor pika serta 10 rumpun semut anyar.[54]

suasana

Gunung Everest ada Iklim cadar es (Köppen EF) dengan seluruhnya bulan rata-rata jauh di dasar titik kaku.

pergantian keadaan

barak dermaga buat penjelajahan Everest yang berlandas di Nepal berada di Gletser Khumbu yang berkurang dengan segera serta tidak normal imbas transformasi iklim, alhasil tidak nyaman bagi pendaki. semacam yang disarankan oleh komisi yang dibentuk oleh negeri Nepal buat memudahkan serta memantau pendakian gunung di daerah Everest, Taranath Adhikari—direktur jenderal biro pariwisata Nepal—mengatidakan apabila mereka ada konsep buat memindahkan barak dermaga ke ketinggian yang lebih sedikit. Ini berarti jarak yang ditempuh oleh pendaki akan lebih jauh antara barak dermaga serta barak 1. akan tetapi, barak dermaga kala ini sedang bernilai serta sedang mampu sepanjang tiga dekati empat tahun. strategi itu boleh jadi akan digeluti pada tahun 2024.[55]

Meteorologi

Perbandingan apitan lapisan udara titik berat Referensi

kilopascal psi

Puncak Olympus Mons 003 0,44 –

Rata-rata di Mars 06 0,87 –

Dasar Hellas Planitia 116 16,8 –

Bsehubungan Armstrong 625 90,6 –

Puncak Gunung Everest 337 48,9 [56]

Permukaan laut di Bumi 1.013 146,9 –

Level Laut Mati 1.067 154,8 [57]

Permukaan Venus 9.200 1.330 [58]

Pada tahun 2008, stasiun cuaca anyar dengan ketinggian dekat 8.000 m (26.000 ft) telah mulai aktif.[59] keterangan kesatu dari stasiun ini pada Mei 2008 ialah temperatur hawa −17 °C (1 °F), kelembaban relatif 41,3 persen, apitan atmosfer 382,1 hPa (38,21 kPa), arah angin 262,8°, kecekatan angin 12,8 m/s (28,6 mph, 46,1 km/j), raiasi mentari menyeluruh 711,9 watt/m2, raiasi UVA mentari 30,4 W/m2. pesanan ini iatur oleh Stations at High Altitude for Research on the Environment (SHARE), yang jua meletakkan kamera di Gunung Everest pada tahun 2011.[59][60] sebaliknya stasiun cuaca berkemampuan surya kaya di Kol Selatan.[61]

Gunung Everest menjulang ke lapisan troposfer serta melukai stratosfer.[62] Tekanan hawa di puncak biasanya dekat serupaga apitan hawa di dasaran laut. Ketinggian di puncak mampu mengungkapkan jet stream dengan angin pesat serta beku,[63] serta angin ini umumnya mampu menyentuh kecekatan 160 km/h (100 mph);[64] pada bulan Februari 2004, kecekatan angin yang termasuk di puncak menyentuh 280 km/h (175 mph).

Angin ini mampu halangi pendakian ataupun memudaratkan para pendaki, seperti kecekatan angin itu mampu mengutarakan pendaki ke arah perbedaan, ataupun (dengan Prinsip Bernoulli) mampu melengserkan apitan hawa serta kurangi kandungan zat pembakar yang ada sampai 14 persen.[63][65] buat menjauhi angin yang setidaknya keras, pendaki umumnya mengincar jendela 7 sampai 10 hari di waktu semi serta waktu gugur kala waktu monsun Asia diawali ataupun beres.

penjelajahan

Pendaki di dasar Geneva Spur

Reuni kru Inggris 1953

Karena Gunung Everest ialah gunung paling tinggi di dunia, gunung ini menarik banyak kepedulian serta usaha pendakian, buat gunung ini didaki pada masa kuno tidak diketahui, serta tampaknya pernah didaki pada tahun 1924, kendatipun tentang ini tidak sempat dikonfirmasi, gara-gara tidak satu pun dari cowok yang menjalankan usaha itu lagi. sebagian deretan pendakian pernah diresmikan sepanjang sebagian sepuluh tahun penjelajahan pendakian ke gunung itu.[66][67][butuh akar yang lebih cakap]

Ikhtisar

Pendakian Everest kesatu yang diketahui terjalin pada tahun 1953, serta semenjak kala itu hasrat para pendaki makin meningkat,[68] dari usaha serta kepedulian yang dicurahkan ke dalam penjelajahan, cukup dekat 200 orang yang sukses menyentuh puncak pada tahun 1987. Everest senantiasa selaku pendakian yang kompleks sepanjang sebagian sepuluh tahun, terlebih dalam usaha yakin oleh para pendaki handal serta penjelajahan besar nasional, yang selaku norma sampai era menguntungkan diawali pada 1990-an.[69]

sampai Maret 2012, Gunung Everest pernah didaki sebesar 5.656 kali dengan 223 kematian.[70] kendatipun pegunungan yang lebih sedikit ada tanjakan yang lebih panjang ataupun lebih terjal, Everest amat tinggi alhasil jet stream mampu menyentuhnya. Pendaki mampu mengalami angin dengan kecekatan 320 km/h (200 mph) kala cuaca berubah.[71] Pada saat-saat spesifik dalam satu tahun gerakan jet beralih ke utara, memberikan rentang waktu yang relatif damai di gunung.[72]

Pada 2013, The Himalayan Database mencatat 6.871 sukses dekati ke puncak oleh 4.042 orang yang berbeda.[73]

tes mula

Pada tahun 1885, Clinton Thomas Dent, kepala negara Alpine Club, menganjurkan apabila menaiki Gunung Everest diboleh jadikan dalam bukunya “Above the Snow Line”.[74]

Pendekatan melewati deretan utara gunung dijumpai oleh George Mallory serta Guy Bullock pada mula British Reconnaissance Expedition 1921. penjelajahan itu ialah penjelajahan penjelajahan yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan buat menaiki gunung. Mallory mengetuai (serta dengan seperti itu selaku orang Eropa kesatu yang memijakkan kaki di lereng Everest) mereka menaiki Kol Utara ke ketinggian 7.005 m (22.982 ft). Dari sana, Mallory memandang arah ke puncak, tapi kumpulan itu tidak sedia buat menaiki lebih jauh serta akibatnya turun.

Inggris lagi buat penjelajahan 1922. George Finch menaiki memanfaatkan zat pembakar buat kesatu kalinya. ia naik dengan kecekatan luar biasa—290 m (951 ft) per jam, serta menyentuh ketinggian 8.320 m (27.300 ft), serta ini ialah kesatu kalinya insan diinformasikan menaiki lebih dari 8.000 m. Mallory serta Col. Felix Norton menjalankan usaha ke2 serta kandas.

penjelajahan selanjutnya digeluti pada tahun 1924, usaha mula oleh Mallory serta Geoffrey Bruce dibatalkan imbas keadaan cuaca yang memghambat penggagasan barak VI. usaha selanjutnya ialah melewati Norton serta Somervell, yang menaiki tanpa zat pembakar serta dalam cuaca yang sempurna, mereka melewati faktor Utara mengarah Great Couloir. Norton sukses menyentuh ketinggian 8.550 m (28.050 ft), kendatipun ia cukup naik 30 m (98 ft) ataupun lebih dalam satu jam terakhir. Mallory mengambil perlengkapan zat pembakar buat usaha terakhir.[75]

Dokumenter 1952

Pada bertepatan pada 8 Juni 1924, George Mallory serta Andrew Irvine berusaha menyentuh puncak melewati arah Kol Utara-Punggungan Utara-Punggungan kruur Laut serta mereka tidak sempat lagi. Pada bertepatan pada 1 Mei 1999, penjelajahan penelitian Mallory serta Irvine mendapatkan jenazah Mallory di muka Utara dekat cekungan salju di dasar serta di bagian barat lokasi konvensional barak VI. polemik berkecamuk dalam komunitas pendaki gunung apakah salah satu ataupun ke2nya menyentuh puncak 29 tahun saat sebelum pendakian serta turun dengan terlindung di Gunung Everest oleh Sir Edmund Hillary serta Tenzing Norgay pada tahun 1953.

Pada tahun 1933, Lady Houston seseorang hartawan asal Inggris, kapitalisasi Penerbangan Houston Everest tahun 1933, yang menunjukkan formasi dua pesawat melambung yang dipimpin oleh Marquess of Clydesdale melambung di sehubungan puncak Everest.[76][77][78][79]

penjelajahan mula—seperti Charles Bruce di tahun 1920-an serta Hugh Ruttledge dengan dua kali usaha yang kandas di tahun 1933 serta 1936 dengan berusaha menaiki gunung ini dari Tibet melewati faktor Utara. Akses penjelajahan dari utara ke barat ditutup pada tahun 1950 sehabis Tiongkok memahami Tibet. Pada tahun 1950, Bill Tilman serta semacam golongan kecil terhitung Charles Houston, Oscar Houston, serta Betsy Cowles menjalankan penjelajahan penjelajahan ke Everest melewati Nepal di sepanjang arah yang sekarang pernah selaku pendekatan skoder ke Everest dari selatan.[80]

penjelajahan Gunung Everest Swiss 1952 yang dipimpin oleh Edouard Wyss-Dunant, diserahkan kerelaan buat berusaha menaiki dari Nepal. Mereka seterusnya menentukan arah melewati air turun Khumbu serta naik ke Kol Selatan pada ketinggian 7.986 m (26.201 ft). Raymond Lambert serta Sherpa Tenzing Norgay mampu menyentuh ketinggian dekat 8.595 m (28.199 ft) di pegunungan tenggara, dengan kerangka rekor ketinggian pendakian anyar. Pengalaman Tenzing bernilai saat ia dipekerjakan buat selaku bagian dari penjelajahan Inggris pada tahun 1953..[81]

Pendakian berhasil kesatu oleh Tenzing serta Hillary, 1953

Pada tahun 1953, penjelajahan Inggris ke9 dipimpin oleh John Hunt serta mereka lagi ke Nepal. Hunt menapis dua pasang pendaki buat berusaha menyentuh puncak. pendamping kesatu, Tom Bourdillon serta Charles Evans kaya dalam jarak 100 m (330 ft) dari puncak pada bertepatan pada 26 Mei 1953, tapi mereka berputar arah sehabis menjumpai permasalahan zat pembakar. semacam yang direncanakan, profesi mereka dalam mendapatkan arah serta membongkar jejak dan pakus zat pembakar mereka amat menolong pendamping selanjutnya. 2 hari seterusnya, pendamping pendakian kedua: Edmund Hillary, Selania anyar serta Sherpa Tenzing Norgay yang ialah seseorang pendaki dari Nepal. Mereka menyentuh puncak pada jam 11.30 waktu setempat pada bertepatan pada 29 Mei 1953 melewati deretan Kol Selatan. Pada kala itu, keduanya mengiakan selaku usaha kru oleh semua penjelajahan, tapi Tenzing menyampaikan sebagian tahun seterusnya apabila Hillary pernah memijakkan kaki di puncak terlebih dahulu.

informasi kesuksesan penjelajahan mereka akibatnya dekati ke London. Pada pagi hari penobatan permaisuri Elizabeth II bertepatan pada 2 Juni, serta sebagian hari seterusnya, permaisuri memberi perintah apabila Hunt (Inggris) serta Hillary (Selania anyar) mesti menerima tanda kemuliaan selaku Bintang imperium Britania Raya dalam tentang pendakian.[82] Tenzing, seseorang Sherpa Nepal yang ialah masyarakat negeri Inia, ianugerahi Medali George oleh Inggris. Hunt akibatnya dijadikan personel julukan raden roro di Inggris, sedangkan Hillary selaku personel pendiri susunan Selandia anyar.[83] Hillary serta Tenzing jua diakui di Nepal. Pada tahun 2009, patung-patung dinaikkan buat mengagungkan mereka, serta pada tahun 2014, Puncak Hillary serta Puncak Tenzing diberi nama buat mengagungkan mereka.[84][85]

1950an–1960an

Pada bertepatan pada 23 Mei 1956, Ernst Schmied serta Juerg Marmet mengawali pendakian ke Everest, serta ini disertai oleh Dölf Reist serta Hans-Rudolf von Gunten pada 24 Mei 1957.[86] Wang Fuzhou, Gonpo serta Qu Yinhua dari Tiongkok membuat informasi kesatu pendakian ke puncak Everest dari Punggungan Utara pada bertepatan pada 25 Mei 1960. Orang Amerika kesatu yang menaiki Everest, Jim Whittaker, berhimpun dengan Nawang Gombu serta menyentuh puncak pada 1 Mei 1963.[87][88]

1970an

Pada tahun 1970, pendaki gunung asal Jepang menjalankan penjelajahan besar. Bagian tengahnya ialah penjelajahan besar berlagak “blokade” yang dipimpin oleh Saburo Matsukata yang berusaha mendapatkan arah anyar di arah barat daya.[89] Tujuan lain dari penjelajahan ini ialah usaha buat bermain ski di Gunung Everest. kendatipun ada personel lebih dari seratus orang serta pemograman sepanjang satu sepuluh tahun, penjelajahan tersebut akibatnya selaku kecelakaan dengan 8 kematian serta kandas menyentuh puncak melewati arah yang direncanakan. akan tetapi, penjelajahan Jepang pada akibatnya memangkas sebagian kesuksesan, misalnya, Yuichiro Miura selaku orang kesatu yang bermain ski di Everest dari Kol Selatan – dia turun nyaris 1,280 vertical m (4,200 ft) dari Kol Selatan sebelum jatuh dengan luka akut. kemenangan yang lain ialah penjelajahan yang meletakkan empat orang di puncak melewati arah Kol Selatan.

1979/1980: Himalaya masa Dingin

afirmasi pendakian ke puncak oleh departemen Pariwisata Nepal

Pendaki Polandia Andrzej Zawada mengetuai pendakian waktu dingin kesatu Gunung Everest, pendakian ini ialah pendakian waktu dingin kesatu dari 8 ribu orang. Tim yang terdiri dari 20 pendaki Polandia serta 4 Sherpa mendirikan barak dermaga mereka di Gletser Khumbu pada awal Januari 1980. Pada 15 Januari, tim sukses mendirikan barak III di ketinggian 7150 m di atas dasaran laut, tapi pendakian selepas itu dihentikan oleh angin angin ribut. Cuaca sembuh sehabis 11 Februari, saat Leszek Cichy, Walenty Fiut serta Krzysztof Wielicki mendirikan barak IV di Kol Selatan (7906 m). Cichy serta Wielicki mengawali pendakian terakhir pada jam 6:50 pagi bertepatan pada 17 Februari. Pada jam 14:40 Andrzej Zawada di barak dasar mengikuti suara para pendaki melewati radio – “Kita kaya di puncak! Angin pesat berdesir sepanjang waktu. Dinginnya tak terbayangkan.”[90][91][92][93] kemenangan pendakian Gunung Everest di waktu dingin, mengawali sepuluh tahun baru Himalaya masa Dingin, yang selaku pengkhususan bagi pendaki Polandia. sehabis 1980, orang Polandia menjalankan 10 pendakian waktu dingin kesatu di gunung 8000 m, yang membuat pendaki Polandia menerima nama baik selaku “Prajurit Es”.[91][94][95][96]

loh La, 1989

Pada Mei 1989, pendaki Polandia di dasar kepemimpinan Eugeniusz Chrobak melangsungkan penjelajahan global ke Gunung Everest melewati punggungan barat yang kompleks. 10 orang Polandia serta sembilan dari luar Polandia mengikuti dalam pendakian ini, tapi pada akibatnya cukup orang Polandia yang tertinggal dalam usaha mereka menyentuh puncak. Pada bertepatan pada 24 Mei, Chrobak serta Andrzej Marciniak, mengawali dari barak V di ketinggian 8.200 m, mereka menempuh punggung gunung serta menyentuh puncak. akan tetapi pada bertepatan pada 27 Mei, sepanjang longsoran salju dari arah Khumbutse dekat celah loh La, empat pendaki Polandia berpulang: Mirosław Dąsal, Mirosław Gardzielewski, Zygmunt Andrzej Heinrich serta Wacław Otręba. Keesokan harinya, gara-gara luka-lukanya, Chrobak jua berpulang. Marciniak yang jua terluka, diterlindungkan oleh tim penjelajahan pengamanan yang disertai oleh Artur Hajzer, Gary Ball serta Rob Hall dari Selandia Baru. Dalam konstruksi penjelajahan pengamanan yang mereka ikuti, antara lain Reinhold Messner, Elizabeth Hawley, Carlos Carsolio.[97]

masa pendakian tahun 2006

Korban jiwa tahun 2006

Longsoran kecil di Everest, 2006

Pada tahun 2006, 12 orang berpulang. Satu kematian spesialnya (amati di dasar) membuat pembahasan global serta tanya jawab bertahun-tahun mengenai etika pendakian.[101] masa itu jua dikenang buat pengamanan Lincoln Hall yang dilupakan oleh tim pendakiannya serta diklaim berpulang, tapi seterusnya dijumpai hidup serta sepanjangt sehabis dibantu turun dari gunung.

polemik etika David Sharp, 2006

Ada perdebatan global mengenai kematian seseorang pendaki solo asal Inggris David Sharp, yang berusaha menaiki Gunung Everest pada tahun 2006 tapi berpulang dalam usacukup. Ceritanya ia terpisah dari tim pendakian gunung serta menjadi terkenal di perantara, dengan serangkaian konsultasi, fitnahan, serta kritik. Pertanyaannya ialah apakah pendaki waktu itu pernah berpulangkan seseorang cowok buat mati serta apakah dia sanggup disepanjangtkan. ia dipandang pernah berusaha buat menyentuh puncak Gunung Everest seorangan tanpa Sherpa ataupun penunjuk jalan serta botol zat pembakar yang lebih sedikit dari limit normalnya.[102] Diketahui dia membawa diri serta menjalankan pendakian melewati perseroan penunjuk jalan asal Nepal beranggaran sedikit yang cukup memberikan support sampai Kamp pelabuhan, sehabis itu pendaki mengarah puncak dengan sebutan “golongan lapang”. direktur di support penunjuk jalan Sharp menyatakan Sharp tidak mengambil zat pembakar yang pas buat usahanya menyentuh puncak serta tidak ada penunjuk jalan Sherpa.[103]

setelah itu pendaki yang diamputasi imbas rasertag dingin Mark Inglis, dia menyatakan dalam semacam konsultasi dengan pers pada 23 Mei 2006, apabila kumpulan pendakiannya serta banyak yang lain, pernah menempuh Sharp, pada 15 Mei, mereka bernaung di dasar batu yang bergantung setinggi 450 m (1.480 ft) di bawah puncak, tanpa mencoba buat menyelamatkannya.[104] Inglis menyatakan, dekat 40 orang pernah menempuh Sharp, tapi dia mungkin diabaikan gara-gara pendaki berpendapat Sharp ialah batang yang dinamai “Sepatu Hijau”,[105] tapi Inglis tidak menyadari apabila pendaki Turki pernah berusaha menolong Sharp kendatipun lagi dalam sistem menolong seseorang cewek yang terluka turun (seseorang cewek Turki, Burçak Poçan). Ada jua sebagian tanya jawab mengenai Himex dalam ulasan di Inglis serta Sharp. Sehubungan dengan ulasan awal Inglis, dia seterusnya merevisi perinci spesifik gara-gara dia pernah diwawancarai saat dia “… kepenatan selaku jasmani serta psikologis, serta amat kesakitan. ia mengidap rasertag dingin yang akut – dia seterusnya diamputasi 5 akhir jarinya.” tengah mereka mengecek barang-barang Sharp, mereka mendapatkan kuitansi sebesar US$7.490, yang dipastikan selaku semua anggaran keuangannya.[106] selaku parameter, separuh besar penjelajahan di Gunung Everest berkisar antara $35.000 sampai US$100.000 ditambah ekstra $20.000 buat pengeluaran lain yang berkisar dari perabot sampai bonus.[107] Diperkirakan pada 14 Mei Sharp menyentuh puncak Gunung Everest serta mulai turun, tapi pada 15 Mei dia dalam permasalahan serta dilewati oleh pendaki dalam darmawisata naik turun. Pada bertepatan pada 15 Mei 2006 dipastikan dia mengidap hipoksia di ketinggian dekat 300 m (1.000 ft) dari puncak di arah faktor Utara.

pengamanan Lincoln Hall, 2006

Saat pembahasan Sharp diawali pada 26 Mei 2006, pendaki Australia Lincoln Hall dijumpai hidup sehabis didapati mati satu hari sebelumnya. ia dijumpai oleh segerombol pendaki (serta Mazur, Andrew Brash, Myles Osborne serta Jangbu Sherpa) yang kandas pada usaha buat menyentuh puncak serta bersemayam bersama Hall serta turun bersamanya, seterusnya 11 Sherpa dikirim buat membawanya turun. Hall seterusnya sembuh seluruhnya. Timnya menyangka dia telah berpulang gara-gara edema serebral, serta mereka diperintahkan buat menutupinya dengan batu.[108] Tidak ada batu di dekat buat menjalankan ini serta dia hanya dilupakan, akhirnya data yang salah mengenai akhir hayatnya tersebut diteruskan ke keluarganya, serta keesokan harinya dia dijumpai hidup oleh pihak lain.

aku terperanjat saat memandang seseorang laki-laki tanpa sarung tangan, topi, kendi zat pembakar ataupun kantung tidur kala pagi hari di ketinggian 28.200 kaki [8.600 m], serta dia hanya bersimpuh disitu.

— serta Mazur[109]

Lincoln menyapa sesama pendaki gunung dengan ini:

aku mengkhayalkan kamu tertegun memandang aku di mari.

— Lincoln Hall[109]

Lincoln Hall meneruskan hidup selama sebagian tahun lagi, serta dia selalu memberikan ceritanya mengenai pengalaman mendekati kematian dan pengamanannya, sebelum meninggal gara-gara permasalahan kedokteran yang tidak terikat pada tahun 2012 pada umur 56 tahun (lahir tahun 1955).[109]

2007

Pada bertepatan pada 21 Mei 2007, pendaki Kanada Meagan McGrath mengawali pengamanan pada ketinggian tinggi yang berhasil dari Usha Bista Nepal. mendapati penyelamatan ini, superior McGrath tertentu selaku pemeroleh apresiasi Kemanusiaan Yayasan Kanada Sir Edmund Hillary tahun 2011, yang mengiakan seseorang Kanada yang selaku individu atau administratif memberikan partisipasi layanan atau aksi yang berarti di daerah Himalaya di Nepal.[110]

Statistik pendakian sampai waktu 2010

Pendakian Gunung Everest dari tahun ke tahun sampai 2010

mentari terbit di Everest pada tahun 2011

Pada akhir waktu pendakian tahun 2010, pernah terjalin 5.104 pendakian ke puncak oleh dekat 3.142 orang, dengan 77 persen dari pendakian tersebut digeluti semenjak tahun 2000. Pada tahun 2007, rekor jumlah pendakian termasuk sebesar 633, oleh 350 pendaki dan 253 Sherpa.

sampel dentuman reputasi Everest diserahkan oleh jumlah pendaki tiap hari. kajian malapetaka Gunung Everest tahun 1996 menampakkan apabila separuh besar kelalaian tampak pada kemacetan di deretan yang diakibatkan oleh beberapa besar pendaki (33 sampai 36) yang berusaha menyentuh puncak pada hari yang sama; tentang ini didapati amat tinggi pada kala itu. selaku parameter, pada bertepatan pada 23 Mei 2010, puncak Gunung Everest digapai oleh 169 pendaki – lebih banyak yang dekati puncak dalam satu hari ketimbang dalam 31 tahun bertumpuk dari puncak kesatu yang berhasil pada tahun 1953 sampai 1983.

nyaris seluruhnya upaya mengarah puncak digeluti memanfaatkan salah satu dari dua deretan pokok. kemudian jalur yang digapai melewati tiap-tiap arah beragam dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005–07, lebih dari sebelah pendaki menapis buat memanfaatkan arah timur laut yang lebih menantang tapi lebih ekonomis. Pada tahun 2008, arah timur laut ditutup oleh pemerintah Tiongkok selama waktu pendakian, dan satu-satunya orang yang mampu menyentuh puncak dari utara pada tahun itu ialah para olahragawan yang bertanggung jawab atas beranting sigi buat Olimpiade masa Panas 2008.[111] jarak itu sekali lagi ditutup buat orang asing pada tahun 2009 menjelang peringatan 50 tahun segregasi Dalai Lama.[112] Penutupan ini berdampak pengurangan hasrat pada arah utara, dan pada tahun 2010, dua pertiga pendaki mencapai puncak dari selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *