penanam modal asing marak mengkoleksi bank berkapitalisasi jumbo pada seminggu ini. Saham PT Bank masyarakat Indonesia Tbk ataupun BBRI serta PT Bank Central Asia Tbk ataupun BBCA setidaknya banyak disekaligus asing mendekati Rp 3,7 triliun pada 17-20 September 2024 Di faktor lain, saham PT Adaro tenaga Indonesia Tbk (ADRO) jadi saham yang setidaknya banyak dilego penanam modal asing sepanjang seminggu seangka 458,8 milyard. sikap borong saham digeluti oleh pimpinan PT. Bank masyarakat Indonesia Tbk (BBRI) ataupun BRI, mengambil transparansi data di pasar uang dampak Indonesia.Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendiami deretan kedua dengan perdagangan oleh penanam modal asing ialah Rp 144,4 milyard. P.H Sekretaris kongsi BEI Eko Susanto menyatakan, pergerakan penanam modal asing pada Jumat (20Investor asing marak mengkoleksi bank berkapitalisasi jumbo pada seminggu ini. Saham PT Bank masyarakat Indonesia Tbk ataupun BBRI serta PT Bank Central Asia Tbk ataupun BBCA setidaknya banyak diborong asing mendekati Rp 3,7 triliun pada 17-20 September 2024 Di faktor lain, saham PT Adaro tenaga Indonesia Tbk (ADRO) jadi saham yang setidaknya banyak dilego penanam modal asing sepanjang seminggu seangka 458,8 milyard. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendiami deretan kedua dengan perdagangan oleh penanam modal asing ialah Rp 144,4 milyard. P.H Sekretaris kongsi BEI Eko Susanto menyatakan, pergerakan penanam modal asing pada Jumat (20/9) mencatatkan angka beli bersih sebesar Rp 523,15 milyard. Asing sedang masuk di tengah anjloknya IHSG mendekati 2% ke lapisan 7.743, sesudah mengecap rekor pada Kamis (19/9). mengenai IHSG dalam seminggu terdaftar turun 0,83%. “tengah sepanjang 2024 penanam modal asing mencatatkan angka beli bersih sebesar Rp 56,11 triliun,” ujar Eko dalam keterangannya, Sabtu (21/9). Eko memaknakan, terjalin kenaikan pada rata-rata daya muat perundingan tiap hari serta rata-rata gelombang perundingan tiap hari pasaran sepanjang 17-20 September 2024. kenaikan paling tinggi terjalin pada rata-rata daya muat perundingan tiap hari pasar uang yang menjalani pertumbuhan sebesar 15,3% jadi 28,07 milyard lembar saham dari 23,35 milyard lembar saham pada minggu sebelumnya.
Agustiyanti/9) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 523,15 milyard. Asing sedang masuk di tengah anjloknya IHSG mendekati 2% ke lapisan 7.743, sesudah mengecap rekor pada Kamis (19/9). mengenai IHSG dalam seminggu terdaftar turun 0,83%. “tengah sepanjang 2024 penanam modal asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 56,11 triliun,” ujar Eko dalam keterangannya, Sabtu (21/9). Eko memaknakan, terjalin kenaikan pada rata-rata daya muat perundingan tiap hari serta rata-rata gelombang perundingan tiap hari pasaran sepanjang 17-20 September 2024. kenaikan paling tinggi terjalin pada rata-rata daya muat perundingan tiap hari pasar uang yang menjalani pertumbuhan sebesar 15,3% jadi 28,07 milyard lembar saham dari 23,35 milyard lembar saham pada minggu sebelumnya.
tercantum, 3 ketua BRI ialah delegasi pemimpin mendasar BRI Catur Budi Harto, pemimpin finansial BRI Viviana Dyah menawan, serta pemimpin bidang usaha Mikro BRI Supari mengerjakan pembelian saham BBRI dengan harga yang bervariasi
Pada 7 Juni 2024, Catur Budi Harto membeli 230.000 saham BBRI, maka kepemilikan sahamnya kali ini sebesar 4.045.557 saham. Pada bertepatan pada yang sepadan, Viviana pula membeli 280.000 saham BBRI, maka kali ini Viviana mempunyai 3.659.500 saham BBRI. Selang 3 hari, ialah pada 10 Juni 2024, Supari membeli 213.300 saham BBRI, yang menciptakan Supari kali ini mempunyai 4.970.914 saham BBRI.
terpaut dengan perihal itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mencurahkan jika pembelian saham BBRI oleh pimpinan ini bertabiat individu. “Tujuan perundingan buat pendanaan,” ekstra Hendy dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Saham BBRI sendiri tengah berkecukupan dalam desakan. selaku year to date, prestasi saham BBRI terdaftar terkoreksi 23%. dinamika saham BBRI yang melemah akhir-akhir ini berbanding menjengkolet dengan prestasi perseroan yang menguat serta berlipat positif
Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan sebesar 10,43% menjadi sebanyak 1,26 juta kali transaksi dari 1,14 juta kali transaksi sepekan sebelumnya. Berikut deretan saham yang paling banyak dibeli dan dijual asing selama sepekan ini:
Saham yang paling banyak dibeli investor asing
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 1,5 triliun
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,2 triliun
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 561 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 488,9 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 386,1 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 254,7 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 235,6 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 101,3 miliar
- PT MD Entertaiment Tbk (FILM) Rp 100,3 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 91,8 miliar
Saham yang paling banyak dijual investor asing
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 458,8 miliar
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 144,4 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 86,2 miliar
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Rp 52,3 miliar
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 48,9 miliar
- PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) Rp 36,8 miliar
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 36,3 miliar
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 28,1 miliar
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp 26,3 miliar
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 22,8 miliar
Saham Bank Besar Lagi Diuji, Fundamental BNI Tetap Solid
Fundamental PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI masih solid di tengah rentetan sentimen negatif yang menekan saham empat bank besar. Indikatornya adalah kualitas kredit membaik, modal kuat, dan prediksi pertumbuhan laba bersih impresif pada 2024.
Kualitas kredit yang terus membaik serta permodalan BNI yang kuat menjadi salah satu keunggulan bank KBMI-IV ini untuk mencapai aspirasi profitabilitas return on equity (ROE) hingga level 20% pada 2028. Ini juga menjadi keunggulan BNI dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko perekonomian yang ada.
Sebagai bagian dari strategi transformasi, BNI berkomitmen tinggi untuk terus membangun portofolio kredit yang sehat melalui manajemen risiko yang prudent. Kualitas kredit yang konsisten membaik ditunjukkan dari proporsi non-performing loan (NPL) dan kredit bermasalah (loan at risk) terhadap total kredit yang disalurkan BNI menurun dari waktu ke waktu.
Adapun rasio NPL gross emiten berkode saham BBNI tersebut pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2%, jauh lebih rendah daripada kuartal I-2023 yang tercatat 2,8%. Berikutnya, rasio loan at risk turun ke level 13,3% dari tahun sebelumnya sebesar 16,3%.
Perbaikan kualitas kredit yang konsisten ini juga disertai dengan rasio pencadangan yang sangat memadai, di mana NPL coverage ratio mencapai 330,2% dan LAR coverage ratio 50.4% pada kuartal I-2024. Ini berdampak terhadap rasio pembentukan biaya pembentukan pencadangan kerugian kredit atau cost of credit BBNI yang efisien.
Cost of credit merupakan besaran beban provisi terhadap total portofolio kredit yang diberikan perbankan. Pada kuartal I-2024, BBNI mencatatkan cost of credit sebesar 1,0%, di bawah aspirasi yang ditetapkan manajemen di level 1,4% selama 2024.
“Manajemen menyampaikan aspirasi cost of credit full year 2024 di level 1,4%. Ini dapat dicapai melihat tren konsistensi perbaikan kualitas aset BBNI akan berkelanjutan hingga akhir tahun,” tulis Handy Noverdianus, analis CGS International dalam risetnya, yang dikutip pada Rabu (12/6/2024).
Rekomendasi dan Target Harga Saham
CGS International memproyeksi NPL BBNI pada 2024 mencapai 2% dengan pertumbuhan kredit sebesar 9,7%. Ini sejalan dengan aspirasi manajemen untuk pertumbuhan kredit 9-11% tahun ini.
CGS juga memproyeksikan cost of credit BBNI mencapai 1,05%, turun 28 basis points (bps) dari realisasi 2023. Hal ini menunjukkan optimisme sekuritas asing tersebut terhadap kemampuan BBNI untuk menjaga portofolio kreditnya.
CGS memperkirakan laba bersih BBNI tahun 2024 mencapai Rp 24,6 triliun atau tumbuh dobel digit sebesar 17,5% dibandingkan tahun 2023. Hal itu ditopang kualitas kredit yang terjaga, ekspansi kredit di segmen berisiko rendah, serta peningkatan fee based income dari berbagai layanan transaksi nasabah untuk mendukung pencapaian profitabilitas.
Selain kualitas kredit yang menjadi fokus, kekuatan modal perbankan menjadi aspek lain yang diperhitungkan di tahun ini. Capital adequacy ratio (CAR) BBNI tahun 2024 diprediksi di atas 20%. Secara keseluruhan, CGS International memberikan rekomendasi add, setara dengan buy, untuk saham BBNI. Target harga saham BBNI untuk 12 bulan ke depan Rp 6.750, yang mencerminkan potensi upside 44% dari harga penutupan Selasa (11/6/2024) di level Rp 4.400.